Sunday, September 2, 2012

Korikaawati Unjuk Kebolehan dalam Festival Qasidah


Setiap tahunnya, Korikaawati yang merupakan kepanjangan dari Korps Ikatan Keluarga Alumni Attaqwa Puteri mengadakan acara besar sebagai ajang silaturahmi alumni pondok pesantren Attaqwa Pusat Puteri. Pada tahun ini, ada dua acara besar yang disiapkan Korikaawati. Kepanitiaan kali ini dipercayakan kepada alumni tahun 1983 (Ustazh. Hh. Nuri'nayah dan kawan-kawan).

Acara besar pertama adalah festival qasidah. Pada tahun lalu, festival qasidah diadakan secara bersamaan dengan acara temu alumni dan maulid Korikaawati. Namun, pada tahun ini acara yang dihandle oleh Ustazh. Hj. Nurhayati, SH ini dibedakan menjadi dua bagian antara festival dengan maulid, tepatnya sebelum acara inti pada tanggal 3 Mei 2009 setelahnya.

Acara ini berlangsung selama dua hari, terhitung dari hari Sabtu, 25 April 2009 yang merupakan pembukaan acara tersebut, hingga ditutup pada hari Minggu, 26 April 2009 dan bertempat di gedung Auditorium Pondok Pesantren Attaqwa Puteri. Dan untuk para pemenang, akan diumumkan pada acara temu alumni dan maulid Korikaawati di Jatiluhur nanti.

Festival qasidah pada hari pertama disambut dengan antusias oleh para alumni yang mengustus para andalannya untuk mewakili setiap angkatan. Tentunya utusan yang dipilih adalah para ahli dalam memainkan rebana. Setiap angkatan, dimulai dari angkatan termuda hingga yang tertua tak mau kalah menunjukkan kepiawaiannya memainkan rebana. Semuanya berusaha menampilkan yang terbaik dalam aksi tabuh rebananya.

Acara besar kedua adalah temu kangen alumni dan maulid Korikaawati yang berlangsung pada hari Minggu, 3 Mei 2009 di Taman Wisata Graha Tirta Jatiluhur, Purwakarta. Ketua panitia dipercayakan kepada Ustazh. Hh. Nur'inayah.

Keberangkatan menuju lokasi acara, dibagi menjadi dua tempat berkumpul. Tempat pertama adalah Pondok Pesantren Attaqwa Putra, dan yang kedua bertempat di Islamic Centre, Bekasi. Rombongan bersama-sama berangkat menuju lokasi Pada pukul 08.00 WIB dan tiba pukul 10.00 WIB.
Selain para alumni Attaqwa Putri, acara ini pun dihadiri oleh para Ibu Majelis taklim dari seluruh penjuru mushalla Ujungharapan yang tergabung dalam Majelis taklim Rusydatul Ummah.

Acara dimulai dengan pembukaan, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan maulid  yang diiringi tabuhan rebana. Kemudian sambutan oleh Ustzh. Hh. Atiqah Noer Ali, MA sekaligus mengumumkan para pemenang Festival qasidah antar alumni. Pada saat itu, para pemenang festival qasidah pun diumumkan. Terlihat ketegangan para peserta mendengar pengumuman tersebut. Para pemenang dibagi mejadi dua kategori, kategori Senior dan junior. Kategori senior dimulai dari angkatan tahun pertama hingga angkatan 1990. Sedangkan kategori junior dimulai dari angkatan 1991 sampai angkatan 2008.

Pemenang kategori Senior:
Juara 1                        : Angkatan 1988 (Ustazh. Nurussa'adah)
Juara 2                        : Angkatan 1984 (Ustazh. Ani Kholid)
Juara 3                        : Angkatan 1980 (Ustazh. Abidah)
Harapan 1       : Angkatan 1989 (Ustazh. Yayah Shobariah)
Harapan 2       : Angkatan 1982 (Ustazh. Wardah Khoir)
Harapan 3       : Angkatan 1987 (Ustazh. Ni'mah)

Pemenang kategori Junior:
Juara 1                        : Angkatan 1991 (Mutmainnah Ma'ruf)
Juara 2                        : Angkatan 2003 (Nurseha & Yayah Fajriah)
Juara 3                        : Angkatan 1996 (Ustazh. Ika Barkah)
Harapan 1       : Angkatan 1992 (Ustazh. Rifqiyati Mas'ud)
Harapan 2       : Angkatan 2001 (Nuryati & Fatimatuzzahrah)
Harapan 3       : Angkatan 1990 (Nihayah Sanif)
Setelah istirahat sejenak untuk shalat dzuhur, acara dilanjutkan dengan lomba-lomba yang disiapkan panitia untuk menghibur para hadirin, diantaranya lomba meniup balon. Ada perlombaan yang paling unik, yaitu lomba pantun. Setiap peserta menyampaikan pantunnya dan akan dibalas oleh peserta lain. Peserta akan dianggap kalah jika tidak bisa membalas pantun yang diajukan.

Acara ini berlangsung cukup meriah hingga setiap peserta merasa terhibur dan rindu kebersamaan di pondok tercinta itu pun terobati. "Acaranya cukup ramai, meskipun saya tidak merasakan lagi serunya lomba tarik tambang, lomba bakiyak dan lomba I'rab kitab seperti pada tahun yang lalu, namun semua itu terbayar dengan melihat senyum para guru yang terukir indah di balut teduh wajah beliau". Ungkap puitis Ika Komariah, Alaumni 2007 melihat para guru yang bersuka ria.

0 komentar:

Post a Comment